Entah kenapa tapi tadi pas lagi bikin teh gitu tiba-tiba kepikiran kalo emang support sekecil apapun itu kadang dibutuhin. Sebenernya ga tiba-tiba sih, pemikiran itu muncul pas aku nge-mention salah satu dosen, Bu Widi, yang hari ini ibundanya berpulang ke sisi Allah. Innalillahi wainnailaihi roji'un.
Beberapa saat setelah aku mention bu Widi, kata-kata itu tadi lewat gitu aja di pikiran.
Ketika seseorang yang kita sayang meninggalkan kita untuk selamanya, rasa kehilangan yang begitu dalamnya pasti dengan sendirinya menghampiri kita, mau gak mau, siap gak siap. Aku bisa bilang gini karena aku pernah ngerasain gimana rasanya ditinggal orang yang kita sayang, yang gak ada gantinya. Inget sama postingan yang ini? Saat itu aku emang butuh banget support dari siapapun, yang menenangkan, dan alhamdulillah waktu itu banyak banget support yang dateng dari temen, guru, bahkan dari orangtuanya Galih, yang harusnya waktu itu mereka lebih butuh support dibanding aku.
Sama seperti aku, bu Widi juga pasti butuh supporter, penyemangat, kata-kata yang emang klise sih, seperti 'kamu yang kuat ya', 'tabah ya', 'ibu sudah bahagia disana' atau kalimat semacam itu. Emang terdengar biasa, tapi kita ga pernah tau efeknya buat orang yang ditinggalin. Memang bu Widi terlihat begitu tegar dan sabar hadapi cobaan ini -dilihat dari tweet- tapi hati orang siapa yang tau? Ditinggal ibu adalah salah satu hal yang paling heartbreaking menurutku.
Jadi, ketika suatu saat kamu ngeliat seseorang yang lagi desperate, hopeless, sedih, depresi, tertekan, atau semacamnya, jangan tanya mereka kenapa. Kadang mereka cuman butuh didengerin, bukan ditanya-tanya. Kalo orang itu mau cerita ke kamu, dengerin aja, jangan kasih saran apapun. TAPI, sedikit kata penyemangat mungkin bisa memperbaiki hari dan suasana hatinya. Just remember, a little support is needed.
No comments:
Post a Comment
Thanks for stopping by. You seem nice. You are welcome to leave any comments here.