Aku tau kamu nggak mengharapkan aku untuk jadi milikmu. Bahkan mungkin terlintas sedikit tentang aku di pikiranmu pun nggak pernah. Itu cuman aku, cuman aku yang menyalah-artikan semua sikap manismu padaku selama ini. Cuman aku yang dengan bodohnya terlalu yakin bahwa kamu berniat memilikiku. Cuman aku yang membuang waktu percuma hanya untuk menunggu hadirnya kamu kembali mengisi hari-hariku. Ya, cuman aku yang terlalu gampang suka sama kamu.
Padahal aku tau, kamu juga tau, kalo ada sikap jelekmu yang sangat sangat aku benci. Entah kenapa aku nggak melihat keburukanmu itu sebagai sebuah penghalang. Berpikir untuk membencimu karena sikapmu itu pun aku nggak pernah. Padahal kalo orang lain yang ngelakuin, aku pasti marah habis-habisan. Bete. Sebel. Benci. Tapi kamu hebat. Aku nggak pernah menganggap sikap burukmu itu masih ada dalam dirimu. Aku bahkan sudah lupa tentangnnya.
Hhhhh, sudahlah. Untuk apa aku ceritakan semuanya disini, kalo membaca tulisan ini pun, kamu nggak akan pernah?
***Catatan memo HP jaman galau ababil. Dedicated for PHP, Pemberi dan Penikmat Harapan Palsu. Semoga setelah baca tulisan ini ada yang tersadarkan.***
No comments:
Post a Comment
Thanks for stopping by. You seem nice. You are welcome to leave any comments here.