Bertemu lagi denganku.
Maafkan karena terlalu lama melewatkan proyek #30HariMenulis yang kubuat sendiri. Rupanya aku gagal beristiqomah terhadapnya. Sedih memang, namun apa boleh buat. Beberapa hari lalu, badanku tak cukup sehat untuk menghadap layar komputer jinjing, apalagi untuk menulis beberapa paragraf di blog ini. Belum lagi seminggu kemarin aku berhadapan dengan ujian akhir semester dan ketiadaan pulsa modem. Lengkaplah sudah. Tapi tidak apa-apa, aku senang ternyata posting blog untuk proyek ini sudah lumayan banyak dibanding proyek menulis istiqomah yang kulakukan sebelumnya, #CeritaDariKamar.
Ada banyak sekali hal yang ingin kuceritakan pada kalian. Selagi aku menunggu hadirnya pulsa modem dan berakhirnya ujian akhir, aku selalu menyimpan tulisan-tulisanku di memo ponsel dan Microsoft Word laptop. Karena, ya, aku ingin berbagi gagasan dengan kalian, para pembaca blogku yang entah ada atau tidak.
Kemarin, tepat tanggal tiga belas Januari, usiaku bertambah. Tidak, aku belum tua. Masih berusia belasan. Di usiaku ini, aku bertekad pada diri sendiri untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik, yang mampu mengontrol emosi, apapun bentuknya. Aku tak ingin lagi menjadi seorang yang memiliki tingkat pengalihan mood yang cepat; sebentar mangkel sebentar gembira. Aku ingin menikmati hidup di dunia yang kata mereka hanya sementara. Aku ingin menyebarkan senyum, kebahagiaan, dan tentu saja hal-hal positif yang masih bisa kulakukan selama aku bernafas.
Ingin sekali aku menceritakan bagaimana aku menanggapi tiga belas Januari-ku yang kesembilan belas. Ah namun rasanya kurang lengkap jika tanpa jepretan foto yang menggambarkan perasaan bahagiaku kemarin. Tunggu sampai aku pulang ke rumah ya, nanti akan kutuliskan pikiranku tentang hari bertambahnya usia dan hal-hal yang membuatku bahagia dan bersyukur.
Terima kasih untuk segala nikmat ini, ya Allah.
Terima kasih karena membuatku mengerti beberapa hal.
Terima kasih karena memberiku orang-orang terbaik yang mengelilingi.
Terima kasih karena memberiku mama, papa, dan Rere.
Terima kasih karena memberiku sahabat-sahabat yang punya bermacam sifat.
Terima kasih karena menyadarkanku akan pikiran salahku.
Terima kasih karena aku masih bisa berterima kasih kepadaMu dan mereka.
NB:
Teman-temanku manis sekali. Ika mengirimiku ini untuk ulang tahunku, Yesi menuliskan ini, dan Ayu membuatkan ini. Terima kasih, teman-teman. :*
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Thanks for stopping by. You seem nice. You are welcome to leave any comments here.