Wednesday, January 15, 2014

Hal Ini #20

Aku terlahir dengan zodiak Capricorn. Apa zodiakmu?
Mari berbicara soal zodiak.

Dulunya, aku termasuk satu di antara banyak orang yang percaya dengan kalimat-kalimat di kolom Ramalan Zodiak. Minggu pagi, begitu koran datang, yang kubaca pertama kali bukanlah headline-nya, melainkan ramalan bintang. Kalau yang kudapati mengenai Capricorn adalah hal-hal yang baik dan menyenangkan, sudah bisa dipastikan aku akan tertawa sendiri membayangkan apa yang tertulis adalah benar. Begitupun saat aku membeli majalah Gadis. Rubrik zodiak akan mendapat posisi pertama dalam urutan daftar apa-yang-akan-kubaca.

Itu dulu.
Semenjak beberapa tahun belakangan, aku sudah tak lagi mempercayai kalimat demi kalimat dalam rubrik ramalan bintang. Seseorang pernah berkata padaku bahwa itu tidak diperbolehkan dalam Islam. Awalnya aku berusaha menampik dengan berkata, "Kalau cuman buat senang-senang nggak apa-apa, lah..." Namun perkataanku terbantahkan dengan, "Bukan cuman senang-senang namanya kalau kamu selalu baca dan percaya. Lagian, masa seluruh orang yang zodiaknya itu bakal ngalamin hal yang sama kaya yang ditulis?" Hmm. Seketika itu aku mulai berpikir.

Secara logika, memang mustahil kalau setiap orang yang memiliki zodiak yang sama akan mengalami hal yang sama pula. Misalnya, aku Capricorn. Di rubrik dituliskan jika keuanganku terselamatkan, asmara membahagiakan, dan hari baik Selasa. Jika aku mempercayainya, aku pasti akan berpikir dan mengingat-ingat bagaimana kondisi keuangan, asmara, dan hari Selasa milikku. Kemudian aku pasti manggut-manggut sambil berkata, "Wah iya juga, ya." ketika dalam ingatanku apa yang tertulis di ramalan bintang sesuai. Padahal, belum tentu para Capricorn lainnya juga mengalami hal yang sama. Nah, ini berarti ramalan bintang tidak selalu sesuai dengan bintangnya, begitu kan?

Aku suka mencari tahu hal-hal yang berbau psikologi. Dalam dunia psikologi, ada istilah sugesti; sebuah proses psikologis di mana kita akan membimbing perasaan, pikiran, bahkan perilaku kita sendiri (terkadang juga perasaan, pikiran, dan perilaku orang lain).

Lalu, apa korelasi antara ramalan bintang dengan sugesti?
Sebenarnya, ketika kita menerima atau menyerap informasi, secara nggak sadar kita pasti akan berpikir, otak kita bekerja. Saat kita percaya dengan kalimat-kalimat ramalan bintang, otak kita mensugesti perilaku dan pikiran kita bahwa apa yang tertulis memang benar adanya, padahal bisa saja kita sedikit 'memaksakan' kebenaran yang nggak benar-benar amat.
Nah, kalau kita nggak percaya, itu karena kita sudah mampu berpikir logis, bahwa hal semacam itu memang nggak bisa dijadikan acuan, pegangan, akan apa yang bahkan belum terjadi.

Sederhananya, ketika kita memiliki sugesti atau pikiran yang positif, secara nggak sadar perasaan dan perilaku kita akan mengarah ke hal yang positif pula. Seperti saat kita percaya dengan ramalan bintang yang membahagiakan, tentu saja kita bahagia. Tanpa kita sadari kita sudah melakukan proses sugesti positif itu sendiri ke pikiran kita, dan berujung pada perilaku yang membuat kita cenderung membahagiakan diri sendiri, bukan kita berbahagia karena ramalan itu benar. Kita bahagia karena kita yang membuat kebahagiaan itu sendiri. Jadi, sesungguhnya, tanpa membaca ramalan bintang atau zodiak pun kita bisa kok 'meramalkan' apa yang terjadi pada diri kita. Tergantung sugesti kita sendiri aja.

Mungkin kalian akan mengira, "Sok tahu banget ini orang." Bagaimana kalian berpendapat tentang tulisan ini, semuanya terserah kalian karena kebebasan berpendapat adalah hak setiap orang. Tapi aku sudah membuktikannya, lho. Berkali-kali, malah.

Contohnya...
Aku sering sekali, di pagi hari tiba-tiba ngetwit, "Halo, [nama hari]. Semoga hari ini menyenangkan, yaa." atau "Pagi yang cerah di hari [nama hari]. Selamat pagi!" dan twit-twit senada lainnya.
Entah kebetulan atau bagaimana, (tapi aku tidak percaya ini hanya kebetulan semata; pastilah kekuatan sugesti) tapi di hari aku ngetwit dengan nada ceria dan bersemangat seperti itu, pasti selama sehari penuh aku akan mengalami hal-hal yang membahagiakan. Apapun itu. Seolah semangat di pagi hari itu membawa keriaan hingga berakhirnya hari.

Jadi, bagaimana? Masih percaya ramalan zodiak atau percaya 'kekuatan' alami milik sendiri? ;)

No comments:

Post a Comment

Thanks for stopping by. You seem nice. You are welcome to leave any comments here.