Hei, kau. Lelaki dengan sweater abu-abu.
Kau pikir dengan tiba-tiba menghilang seperti ini, dapat memudarkan perasaan untukmu?
Kau pikir dengan tiba-tiba mengabaikanku seperti ini, dapat menahan rindu yang memuncak?
Kau pikir dengan tiba-tiba menyakitiku seperti ini, dapat menghentikanku untuk tetap mencintaimu?
Maaf mengecewakanmu, tapi, kau salah besar.
Tidak kau, tidak keadaan, tidak satu hal pun dapat memaksa gejolak dada untuk menyerah. Tidak saat ini, tidak esok nanti. Maaf kalau kau tidak berkenan, tapi, aku juga tak mungkin ingkari diri sendiri.
Beritahu aku kalau kau mulai berusaha menerima kenyataan bahwa seluruh ruang di hati kupersiapkan untukmu.
Pasuruan, 16 Februari 2015.
Dari yang
semanfat selalu, eh tapi jangan terus tersakiti, nanti timbulnya dendam loh :(
ReplyDeleteenggak kok kak, nyimpen dendam hanya untuk mereka yang lemah.
Deleteinsya Allah aku enggak lemah kok hehe
Wanita super :)
ReplyDeletesemua wanita memang super kok :))
Deletebagus, mewakili :)
ReplyDeleteSebentar. Mewakili? Kamu lagi ngerasa begini kah? Heuheu
DeleteSemoga dia akan cepat tahu :)
ReplyDeleteSemoga, ya. :))
Delete