Thursday, December 26, 2013

Hal Ini #12

Aku tak tahu harus bersikap bagaimana ketika sedang berhadapan denganmu. Haruskah aku tersenyum lalu menanyakan kabarmu, ataukah melenggang bebas dan berlagak mengacuhkanmu? Keduanya sulit dan tak ingin kulakukan. Namun aku butuh petunjuk perihal cara menghadapimu.

Kau bukan momok yang harus kutakuti, bukan pula artis yang pasti digemari. Kau hanyalah kau, seseorang yang mampu buat tidurku tak nyenyak karena pikirkan waktu untuk kita bertemu yang entah kapan.
Tapi fakta sederhana bahwa kau adalah kau sungguh menyiksa. Sebab, itulah yang kini menghantuiku ke manapun kupergi.

Sebelum ruang hati ini kau sesaki, aku tidak pernah mempedulikan gaya bicaraku padamu. Aku juga tidak pernah mempedulikan penampilanku yang sekenanya ketika berjumpa denganmu. Aku juga tidak pernah memperhatikan apa saja yang kau suka dan tidak sukai dari seorang gadis. Karena dulu, semua hal tentangmu tak dapatkan peranan penting dalam hidupku.

Kini, setelah segalanya berkebalikan, aku mencemaskan keadaanku sendiri. Bisa kubilang aku tak lagi percaya diri ketika mata kita tanpa sengaja bertemu. Atau memang sengaja kita pertemukan --karena terlibat sebuah pembicaraan--. Aku tak lagi tahu langkah apa yang harus kuperbuat selanjutnya setelah kita terdiam beberapa saat dengan pandangan mata yang sama-sama belum lepas.


Sejujurnya aku bertanya-tanya, apakah kau juga rasakan hal yang sama? Rasakan kebingungan atas apa yang akan kau lakukan ketika bertemu denganku? Sungguh, aku ingin tahu.

No comments:

Post a Comment

Thanks for stopping by. You seem nice. You are welcome to leave any comments here.