Déjà vu (pengucapan dalam bahasa Inggris: /ˈdeɪʒɑː ˈvuː/, pengucapan bahasa Perancis: [/deˈʒa ˈvyː/]) adalah sebuah frasa Perancis yang artinya secara harafiah adalah "pernah melihat" atau "pernah merasa". Fenomena ini juga disebut dengan istilah paramnesia dari bahasa Yunani para (παρα) yang artinya ialah "sejajar" dan mnimi (μνήμη) "ingatan".
Pernahkah kau mengalami apa yang mereka sebut déjà vu?
Kalau kau menanyakan hal yang sama padaku, akan kujawab; sering. Sangat sering.
Pernah suatu ketika, aku merasa sudah mengunjungi tempat yang justru baru saja kukunjungi. Lain waktu, aku merasa sudah pernah berada di satu situasi yang sebenarnya belum pernah kualami. Sungguh familiar rasanya.
Perihal déjà vu, aku kembali merasakannya. Namun kali ini, aku menyadari betul bahwa sesungguhnya aku memang sudah pernah mengalaminya. Ini nyata, bukan sekadar mimpi atau 'penglihatan' layaknya kasus déjà vu lain.
"Kamu kenapa?"
"Ngg? Nggak apa-apa kok."
Percakapan itu.
Dulu sempat menjadi sebuah awal akan perasaan yang kini kurasakan kembali.
Percakapan itu.
Sudah pernah kuucapkan sebelumnya. Sebelum ini. Jauh sebelum ini. Same conversation, same situation, different place, different person.
Malam itu, aku seolah tersentak.
Mengetahui fakta bahwa aku menyisakan ruang di hati untuknya saja sudah membuatku terkejut, tak percayai apa yang sungguh benar kurasakan adanya. Agaknya percuma saja kuberusaha sekuat apapun untuk menepis rasa yang seharusnya tak meluap ke permukaan ini. Ia tak mau pergi, ingin lebih lama tinggal di hati.
Aku belum siap. Aku takut. Takut awalan ini akan menuju akhiran yang tak kuinginkan, sama seperti yang terjadi di kehidupan yang lampau. Aku hanya tak ingin berakhir pada akhir yang sama. Yang pedih; meninggalkan goresan di hati yang tak lagi kuketahui rupanya.
Mengapa ada hal-hal yang mau tak mau harus kita rasakan walau kita dapat menebak akan mengarah ke mana nantinya?
No comments:
Post a Comment
Thanks for stopping by. You seem nice. You are welcome to leave any comments here.