Hai, Bat!
Udah lama ya kita nggak jalan berdua kaya tadi. Entah cuman perasaanku aja atau gimana, tapi kayanya setelah lama kita nggak ketemu, rasanya agak kaku gitu ya waktu kita ketemu lagi tadi. Apa semua karena kita sudah jarang komunikasi? Ah, hidup memang sulit dimengerti ya, Bat.
Sebenernya Bat, banyak yang pengen aku ceritain sama kamu. Tapi ya itu tadi, aku bingung harus mulai cerita dari mana, saking lamanya kita nggak berjumpa. Lagipula, sepertinya di antara kita sudah mulai ada jarak di mana kamu juga aku nggak bisa cerita semua-muanya secara gamblang kaya dulu. Aku belum tau sih, apa yang bikin persahabatan kita (sepertinya) merenggang. Padahal, dulu apa-apa kita bagi. Hal-hal nggak penting aja diceritain. Tapi sekarang sudah beda ya, Bat.
Aku kangen loh saat-saat kita menggila trus geje-gejean di mana aja. Dulu nih, mau di rumah kek, di sekolah kek, di jalan kek, di kafe kek, di manaaa aja kita pasti ketawa-ketawa nggak jelas (padahal juga nggak ada yang lucu yang patut ditertawakan). Tapi sekarang beda banget ya, Bat. Bahkan sampai ada awkward silence gitu di antara kita.
Dulu juga kalau kita teleponan pasti nggak pernah kehabisan bahan obrolan. Waktu BBM-an atau chat lainnya juga. Tapi sekarang beda. Malah kayanya sudah nggak ada lagi bahan obrolan yang bisa memperpanjang waktu ngobrol kita. Ini semua cuman aku yang ngerasain atau gimana, Bat? Atau mungkin aku yang terlalu sensitif kali, ya?
Sesungguhnya aku pengen kaya orang-orang lain, Bat, yang bisa tetep rame dan punya banyak cerita yang mau dibagi sama sahabatnya ketika mereka sudah lama nggak bertatap muka secara langsung. Tapi entahlah, kayanya aku nggak mahir deh melakukan hal semacam itu. Selalu ada perasaan canggung saat aku dan teman lama yang udah jarang ketemu akhirnya menyisakan sedikit waktu untuk ngobrol langsung. Aku benci hal-hal seperti itu, Bat. Aku pengen punya persahabatan yang kaya di film-film. Yang tetep asik dan seru walau dimakan waktu.
Seberbeda apapun persahabatan kita yang sekarang dan yang dulu, aku cuman pengen satu hal yang nggak berubah: ketulusan kita bersahabat. Tenang aja, Bat, aku nggak akan ke mana-mana kalau kamu butuh tempat buat cerita. Nomor hapeku masih yang sudah kamu simpan, akun twitterku juga masih ada di daftar followersmu. Jadi kalau kamu pengen berbagi suka duka, aku siap kok. Yah, walaupun klise, tapi buatku kalimat kalau kamu bahagia aku pun bahagia itu berlaku buat semua sahabat-sahabat yang kusayangi. Termasuk kamu, Bat.
Jadilah lelaki yang baik ya, Bat. Yang bisa kubanggakan karena memiliki sahabat yang gentleman sepertimu. Aku percaya kok kamu nggak akan ngecewain aku dan harapanku. Dan terima kasih buat traktirannya hari ini. Lain kali aku yang nraktir kalau kamu main ke Surabaya. :D
Pasuruan, 27 Februari 2014.
Dari cuhubutmu yang kangen masa-masa gila sebelum kita berjauhan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Thanks for stopping by. You seem nice. You are welcome to leave any comments here.